Dengan adanya cara menghitung diskon di Excel yang mudah dilakukan, para pemilik bisnis bisa semakin dimudahkan pekerjaannya karena tidak perlu repot menghitung jumlah harga yang rumit. Selain itu, Anda juga jadi bisa mengetahui berapa harga asli, harga diskon, dan juga harga setelah diskon.
Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan dengan rinci, bagaimana cara menghitung harga diskon menggunakan Excel. Ini penting untuk diketahui, terutama Anda sebagai pemilik bisnis. Pasalnya, diskon menjadi bentuk strategi marketing yang memiliki pengaruh besar terhadap penjualan. Simak penjelasan yang lebih lengkapnya di dalam artikel ini.
Panduan Cara Menghitung Diskon di Excel
Seperti yang umum ketahui, Excel adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu pengguna dalam mengolah angka-angka. Aplikasi ini banyak digunakan untuk menghitung data yang kompleks karena terdapat rumus-rumus lengkap di dalamnya.
Nah, sama seperti cara menghitung diskon di Excel yang menggunakan rumus tertentu. Jika biasanya Anda mungkin sering direpotkan dengan menghitung angka-angka rumit demi menghasilkan harga diskon, sekarang hal tersebut sudah bisa dihilangkan! Pasalnya, kami akan berikan rumus untuk menghitung harga diskon termudah.
Untuk menghitung harga diskon di Excel, Anda bisa menggunakan rumus:
=HARGA*DISKON |
Keterangan ‘HARGA’ yang kami maksud di sini adalah harga awal dari sebuah produk atau layanan yang ingin diberikan diskon. Sedangkan untuk keterangan ‘DISKON’, tentunya merupakan persentase (%) diskon yang diberikan. Anda bisa mengganti HARGA dan DISKON dengan sel atau nilai yang sesuai.
Sebagai contoh, Anda menawarkan produk skincare terbaru dengan harga asli Rp 100.000. Nah, persentase diskon yang ingin diberikan adalah 10%. Maka untuk menghitung harga diskon di Excel menggunakan rumus tadi adalah:
Keterangan:
- B2: Harga asli
- C2: Persentase diskon
Jadi, besar diskon yang akan diberikan untuk skincare terbaru adalah Rp 10.000. Ini merupakan diskon yang dihitung dari harga awal.
Cara Menghitung Harga Setelah Diskon di Excel
Sekarang barulah kita pelajari bersama-sama cara menghitung harga setelah diskon di Excel. Harga setelah diskon ini akan diambil berdasarkan contoh di atas. Sebagai informasi, yang dimaksud dari harga setelah diskon ini merupakan harga yang akan ditawarkan kepada pembeli nantinya. Berdasarkan contoh sebelumnya, berikut adalah rumus untuk mengetahui harga setelahnya:
=HARGA*(1-DISKON) |
Perhatikan contoh cara menghitung diskon di Excel penerapannya berikut ini.
Setelah Anda menekan tombol Enter di keyboard, makan hasil akhir yang akan keluar adalah sebagai berikut:
Jadi bisa disimpulkan, harga setelah diskon 10% dari contoh produk skincare dengan harga awal Rp 100.000 adalah Rp 90.000. Harga 90 ribu itulah yang nantinya akan dipasarkan selama periode waktu tertentu.
Mengetahui Rumus Mencari Harga Jual di Excel
Belum selesai… Panduan cara menghitung diskon di Excel ini masih sedikit cukup panjang, karena kami juga akan membantu Anda dalam memberikan penjelasan tentang rumus mencari harga jual di Excel. Ini tentu akan membantu Anda dalam menetapkan harga jual yang sesuai, agar tidak kemahalan dan juga tidak kemurahan.
Yang paling penting adalah Anda tetap mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan pengeluaran dalam memproduksi produk-produk yang dijual. Baiklah, berikut adalah rumus yang bisa Anda gunakan untuk menetapkan harga jual di Excel:
=HARGA AWAL+(HARGA AWAL*MARGIN KEUNTUNGAN) |
Mari kita ambil contoh, Anda ingin mengeluarkan produk baru dengan keuntungan margin sebesar 20% dari harga awal Rp 100.000. Maka cara menghitung harga jualnya seperti ini.
Jadi, hasil keuntungan yang bisa Anda dapatkan adalah:
Kumpulan Rumus Excel untuk Mengelola Penjualan
Setelah memahami serangkaian penjelasan cara menghitung diskon di Excel tadi, sekarang mari perhatikan apa saja rumus-rumus hitung di Excel yang berguna untuk mengelola penjualan. Ini tentunya menjadi informasi yang sangat penting untuk dapat melakukan pengelolaan bisnis yang tepat. Baiklah, berikut rumus-rumus yang harus Anda pelajari:
1. HLOOKUP dan VLOOKUP
Kedua rumus ini berguna untuk mencari nilai-nilai di dalam tabel dan mengembalikan nilai yang sesuai dengan kriteria tertentu. Misalnya, Anda bisa menggunakan rumus VLOOKUP untuk mencari harga produk yang berdasarkan nama produk di dalam tabel harga.
Sebenarnya perbedaan dari keduanya hanya dari arah baris mencarinya. Di HLOOKUP, nilai yang dicari berdasarkan baris horizontal. Sedangkan di VLOOKUP, nilai yang dicari berdasarkan baris vertikal.
2. SUM dan SUMIF
Selain memahami cara menghitung diskon di Excel, Anda juga perlu mempelajari fungsi dari SUM dan SUMIF. Pasalnya, ini menjadi rumus yang paling dasar dalam berbisnis (khususnya penjualan), karena merupakan rumus untuk melakukan penjumlahan nilai di dalam satu sel atau kisaran sel tertentu.
Anda bisa menggunakan rumus SUM untuk menjumlahkan nilai dari banyak sel seperti di bawah ini:
Ketika Anda menekan tombol Enter pada keyboard, maka hasil total harga yang didapatkan adalah:
3. AVERAGE atau AVERAGEIF
Sebelum mengetahui apa saja kata-kata promosi makanan di Instagram, kedua rumus ini bisa Anda gunakan untuk menghitung rata-rata nilai penjualan pada sel atau kisaran sel tertentu. Misalnya Anda menggunakan rumus AVERAGE untuk menghitung berapa rata-rata harga produk yang dijual.
Hal ini berguna untuk mendapatkan informasi harga rata-rata dari produk yang Anda tawarkan di pasaran. Contoh penerapan rumusnya adalah:
Jadi dari rumus di atas, Anda bisa mengetahui bahwa rata-rata harga dari produk yang Anda jual adalah Rp 108.750. Ini tentunya bisa memudahkan Anda dalam mengevaluasi harga-harga dan menentukan target pasar yang lebih luas.
4. COUNT atau COUNTIF
Fungsi dari COUNT atau COUNTIF bisa sangat berguna dalam sebuah bisnis. Pasalnya. kedua rumus ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk yang terjual atau jumlah pembeli yang melakukan transaksi.
Sebagai contoh, Anda ingin mengetahui jumlah penjualan pada periode bulan Januari sampai bulan Juli 2022. Nah, rumus ini akan membantu Anda menemukan jumlah penjualan yang sesuai berdasarkan data.
5. PivotTable
Selain cara menghitung diskon di Excel, Anda juga bisa melakukan analisis terhadap bisnis Anda dengan menggunakan rumus PivotTable. Rumus ini berbentuk tabel dinamis. Contoh penerapannya bisa Anda gunakan untuk menganalisis penjualan produk berdasarkan wilayah atau waktu tertentu.
6. Conditional Formatting
Nah, setelah menerapkan cara menghitung diskon di Excel tadi, Anda bisa menemukan apa saja produk yang sedang diskon di dalam tabel dengan sorotan warna yang berbeda menggunakan Conditional Formatting. Ini sangat berguna untuk menerapkan format pada sel atau kisaran sel lainnya berdasarkan kondisi tertentu.
7. IF atau IFERROR
Rumus penjualan terakhir yang wajib Anda pelajari adalah IF atau IFERROR. Ini akan membantu Anda menguji kondisi tertentu dan mengembalikan nilai yang sesuai. Contoh penerapan yang sering dilakukan adalah menggunakan rumus IF untuk menentukan apakah produk sudah terjual atau belum. Sedangkan rumus IFERROR untuk menangani kesalahan nilai yang hilang di dalam tabel.
Penutup
Itulah cara menghitung diskon di Excel yang bisa Anda terapkan. Tenang saja, semua rumus penjualan yang kami jelaskan di atas mudah diterapkan apabila Anda memahaminya dengan benar dan tepat. Barulah setelah itu, Anda bisa menerapkan cara mempromosikan produk yang efektif.